(Teks ditulis tanggal 5 Februari 2008)
Oleh : Titing Kartika (Mahasiswi Pasca Sarjana Universitas Sahid
Tahun 2008 ini,
Terlalu dini mungkin untuk menilai keberhasilan event VIY ini, karena kita masih mempunyai kurang lebih 11 bulan lagi mengakhiri 2008. Tapi sampai saat ini belum ada data yang disampaikan ke publik dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang menyampaikan sudah berapa wisatawan asing yang yang berkunjung ke Indonesia terhitung sejak 1 Januari 2008.
Pemberitaan media pun baik media cetak maupun elektronik kini beralih di dominasi oleh berita meninggalnya sang penguasa Orde Baru, Soeharto. Pemberitaan yang menyedot perhatian publik ini cukup fenomenal. Bahkan menurut hasil survey yang dilakukan oleh sebuah lembaga survey, terjadi peningkatan jumlah penonton televisi yang cukup signifikan seiring dengan kematian Bapak Pembangunan ini. Tidak hanya televisi, beberapa penjual koran yang ditemui saat berjualan mengaku omset penjualan mereka meningkat ketika ada informasi tentang kematian “sang Bapak”.
Berita banjir tahunan yang melanda Jakarta sekarang juga menjadi bahan berita utama yang disampaikan kepada mayarakat. Lalu apa hubungannya dengan VIY 2008? Tentu saja ada. VIY 2008 yang tidak hanya melibatkan Jakarta sebagai ibu kota negara juga melibatkan seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Berbagai jenis acara seni dan budaya akan digelar untuk mengisi tahun Kunjungan tahun ini. Berdasarkan Calender of Events VIY 2008, pada bulan Februari di Jakarta akan digelar Enjoy Jakarta Indonesia Open Golf Festival, serta tetap membuka tempat-tempat pariwisata lain seperti TMII, museum-museum, dll. Mungkin banjir ini hanya sementara, tapi paling tidak ini akan memberikan image kepada wisatawan bagaimana pengelolaan manajemen tata kota Jakarta sebagai pusat ibu kota. Dalam sebuah berita, terlihat seorang turis menaiki truk saat banjir melanda Jakarta hari Jumat kemarin (1 Feb 2008). Kira-kira apa yang ada didalam pikiran si turis tersebut ya? Bisa jadi dia memahami ini sebagai bencana alam atau menyimpan kritikan tentang tata kota yang buruk, atau justru ini adalah bentuk wisata baru yang ada di Jakarta dengan melihat pemandangan banjir di atas truk tinggi di tengah masyarakat yang lagi hiruk pikuk mengamankan anggota keluarga dan barang-barang dengan getek yang tersedia.
Banjir juga mengakibatkan akses transportasi menuju Bandar udara Soekarno Hatta sempat ditutup.Dampaknya, ini menggangu pengunjung yang akan menuju dan tiba di bandara. Padahal kita sangat tahu begitu pentingnya fasilitas bandara sebagia akses keluar masuk baik dari dalam atau ke luar negri.Ketinggian air yang mencapai 1 meter ini tentu melumpuhkan aktifitas normal.Dengan kejadian ini, pemerintah merencanakan untuk membangun jalan layang menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta.Dan pastinya pembangunan jalan layang membutuhkan biaya yang sangat besar. Pembangunan untuk bus way pun kini belum tuntas seratus persen. Kita sebagai rakyat biasa hanya berharap apa yang dilakukan pemerintah adalah untuk kepentingan rakyat.
Semoga saja si turis yang ada diatas truk tadi tetap menyimpan image yang positif terhadap
No comments:
Post a Comment