Saturday, March 21, 2009

FILOSOFY SEMUT

Dibandingkan dengan semut, tubuh kita jelas lebih besar. Tapi bukan berarti lebih besar itu akan menjadi lebih kuat. Tatkala 1 semut kecil mampir diatas kulit kita, maka secara spontan tangan mencari sumber dimana itu semut berada. Terlebih ketika semut itu menggigit bagian dari tubuh kita, rasanya ingin segera dibunuh makhluk kecil itu. Badan manusia yang sebesar ini ternyata perang dengan seekor semut yang kecil, cukup seimbangkah jika di lihat dari teori bala tentara perang?

Baiklah, kali ini tidak akan dibahas siapa yang menang atau siapa yang kalah.Atau siapa yang punya badan kecil dan siapa yang punya badan besar. Walaupun pada kenyataannya selama ilmu di jagad raya ini berkembang tetap manusia mempunyai ukuran yang lebih besar dari pada semut.

Dibalik badannya yang kecil, kita bisa belajar beberapa hal dari semut. Pertama, Pernahkah kita memperhatikan semut yang sedang merayap diatas dinding tembok? Mereka berjalan beriringan dan satu sama lain saling menyapa tanpa ada satu pun yang terlewat. Dalam hal ini bisa dikatakan mereka begitu menjaga silaturahmi. Lalu bagaimanakha dengan diri kita, antar tetangga saja bisa saling menjatuhkan, bahkan lempar kebencian. Sudahkah kita menjaga silaturahmi setiap hari?

Kedua, aku melihat sekelompok semut itu membawa sebuah bangkai serangga yang lebih besar dari ukuran badan semut itu sendiri. Sepertinya, kelompok semut ingin membawa bangkai itu ke sebuah tempat yang sudah mereka siapkan. Entah ada berapa semut yang ada dikelompok itu. Secara bersamaaan mereka saling menggotong dan menggiring bangkai itu dengan penuh kekompakan. Saat itu juga aku sebagai manusia yang diberikan kelebihan Tuhan akan pikiran dan akal, berpikir sejenak. “Semut saja bisa melakukan kedekatan dan kekompakan yang luar biasa, bagaimana dengan kita?”

No comments: